PDAM TIRITA KHATULISTIWA JALIN KERJASAMA DENGAN SWEDIA

20 Februari 2012 Leave a Comment

Pontianak, (14/02). Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar kembali menyelenggarakan Pelatihan Program EPANET dengan Integrasi GPS dalam Perencanaan Jaringan Perpipaan di Ruang Aula PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Pelatihan EPANET ini berlangsung dari Tgl 14 – 16 Februari 2012.

Program Pelatihan secara resmi dibuka Oleh Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih (BPPSPAM) Kementrian Pekerjaan Umum Ir. M. Rachmad Karnadi, MT. Yang kebetulan sedang berkunjung ke Pontianak dalam rangka mendukung Persiapan Investasi strategis PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak untuk tahun 2012 ini.

Selain dari BPPSPAM hadir juga pada acara pembukaaan, Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa Ir. R. Agus Sutiyoso M.Si dan Direktur Teknik Afandi, ST.

Usai membuka acara program pelatihan Kepala BPPSPAM Ir. M. Rachmad Karnadi, MT. Menyebutkan, masih banyak PDAM lain di Indonesia yang belum memanfaatkan bantuan program restrukturisasi hutang dari pemerintah, dengan berbagai alasan yang sebenarnya bisa diatasi dengan komitmen tertentu dari masing – masing PDAM.

Melalui Pelatihan yang diselenggarakan Oleh Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas SDM di masing – masing PDAM dalam merencanakan jaringan untuk melayani masyarakat. BPPSPAM sendiri siap membantu PDAM, apabila diperlukan untuk memberi penjelasan kepada stakeholder di daerah, yang berkaitan dengan permasalahan restrukturisasi hutang.


Pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Cipta Karya dan juga BPPSPAM selaku badan pendukung siap memberikan fasilitasi PDAM dalam melakukan pendampingan dan juga bantuan. Fasilitasi yang diberikan antara lain; bantuan program fisik, bantuan manajemen (pelatihan teknis, keuangan, manajemen), program restruktuisasi utang, pinjaman perbankan, Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan juga hibah air minum.

Dijelaskan Rachmad, tinggal sedikit persoalan yang perlu diselesaikan menyangkut restrukturisasi hutang PDAM di seluruh Indonesia. Sebab masih ada sekitar 205 PDAM di Indonesia yang belum menyampaikan restrukturisasi hutangnya, sementara 30 PDAM lainnya sudah berhasil melunasi hutang, termasuk PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak.

Detempat yang sama, Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistwa Kota Pontianak, Ir. R. Agus Sutiyoso M.Si menyebutkan, Data adalah sebuah kompenen yang sangat penting, karena tanpa data yang akurat akan sulit menentukan rencana apa saja yang akan dilakukan ke depan. Oleh sebab itu, melalui program Epanet yang sangat erat kaitannya dengan pengelohan data berbasiskan sistem komputerisasi, diharapkan mampu menciptakan efisiensi yang opetimal.


Selama masa kepemimpinannya, peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan pelatihan di Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar, adalah salah satu bidang yang menjadi prioritas guna meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. “PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, selama ini sudah berhasil menurunkan tingkat kebocoran sebesar 10%”, tegasnya.

Dalam waktu dekat, setelah melalui perundingan dan negosiasi yang cukup alot, PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak akan menandatangani sebuah MOU dengan pemerintah Swedia yang akan menhibahkan dananya sebesar Rp 25 Milyar. Selain dari itu, di penghujung tahun 2011 lalu, bersamaan dengan kegiatan rapat kerja Daerah Perpamsi DPD Kalbar, PDAM Tirta Khatulistiwa juga telah menandatangani MOU kerja sama diklat dengan pihak OASEN (red: Lembaga air minum dari Belanda) yang akan membantu pembangunan Gedung Pusdiklat yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Kota Pontianak, persis di depan Kantor PDAM Tirta Khatulistiwa. Ditambahkan agus, untuk membangun PDAM jangan pernah takut berhutang, dimana untuk mendapatkan pinjaman bisa melalui kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) seperti yang dilakukan PDAM Tirta Khatulistiwa.

Di tempat terpisah Direktur Teknik PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Afandi, ST menyatakan, Pelatihan Program EPANET dengan Integrasi GPS dalam perencanaan jaringan perpipaan, guna memudahkan petugas PDAM untuk menghitung jaringan perpipaan yang berbasis komputerisasi. Sistem komputer yang digunakan memakai sistem Windows yang di integrasikan dengan sistem navigasi berbasis radio dan mampu menyediakan informasi posisi koordinat tertentu, atau lebih dikenal dengan sistem GPS. “Pada intinya pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan PDAM di Indonesia, khususnya dalam perencanaan jaringan pipa”. Tegasnya.

Pelatihan Program Epanet dengan Integrasi GPS dalam perencanaan jaringan perpipaan angkatan ke IX di ikuti oleh 17 orang peserta dari sejumlah PDAM di Indonesia, masing – masing dari PT. Air Minum Manado, PDAM Palopo, PDAM Polewali Mandar Sulbar, PDAM Wajo Sulsel, PDAM Klungkung bali, PDAM Karang Asem Bali, PDAM Kapuas Hulu kalbar, PDAM Kubu Raya Kalbar dan Konsultan dibidang air bersih.

Selain pelatihan Program EPANET dengan Integrasi GPS dalam perencanaan Jaringan perpipaan, Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar juga menyelenggarakan sejumlah pelatihan lainnya, masing – masing; Pelatihan Penurunan NRW, Pelatihan pemasangan dan penyambungan pipa PVC, HDPE dan GIP/STEEL, serta pelatihan operasi, mantenance dan troubleshooting pompa.



0 komentar »