Kran Sudah Ditutup, Meteran Air Jalan terus Picu Lonjakan Tagihan Pelanggan PDAM
Pontianak TEC Perpamsi DPD Kal-Bar (25/05) hari keempat Pelatihan TOT kebocoran di Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar diisi dengan materi praktek lapangan disalah satu instalasi PDAM Tirta Khatulistiwa yang berada di kawasan Jalan Perdana kelurahan Parit Tokaya Kota Pontianak, lebih tepatnya di Komplek Perumahan Bali Agung I dan masuk dalam kawasan Zona Air Minum Prima (ZAMP).
Praktek kali ini memperagakan cara melakungan Flushing atau pembilasan untuk membersihkan pipa agar air yang mengalir ke rumah pelanggan tetap terjaga kebersihannnya dari endapan di dalam pipa. Metode pembersihan dengan flushing ini dilakukan dengan cara memberi tekanan udara pada saluran pipa dengan alat kompresor yang dipasang pada instalasi pipa berdasarkan blok tertentu di Komplek Bali Agung I. Seluruh peserta Pelatihan TOT kebocoran bersama kru dari Bagian Distribusi PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak yang sudah sejak pukul 09:00 Wib pagi telah menyiapkan peralatan untuk flushing pipa turut serta mendatangi sejumlah rumah warga untuk menutup kran di dekat meteran agar kotoran tidak masuk ke dalam bak penampungan di rumah warga yang jaringan pipanya masuk dalam objek flushing pipa.
Berawal dari kegiatan praktek flushing tersebut, salah seorang peserta Pelatihan yang mendatangi rumah warga menemukan satu kasus kebocoran di Blok D I Komplek Bali Agung I. Kebocoran tersebut diketahui setelah pemilik rumah menyampaikan keluhannya terkait dengan lonjakan tagihan rekening yang cukup signifikan dari yang biasanya dikisaran Rp 150.000,- mendadak pada bulan ini mencapai Rp 1.700.000,-.
Melihat kondisi seperti itu salah seorang peserta Pelatihan TOT Kebocoran bernama Januar Pribadi SE. yang kebetulan adalah kepala Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA) PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, langsung menghubungi petugas lapangannya untuk mengetahui hal apa yang menjadi penyebab terjadinya Lonjakan tagihan di rumah pelanggan tersebut. Setelah dilakukan pengecekan dengan mematikan seluruh kran yang ada di rumah pelanggan, ternyata tetap saja jarum meteran berjalan layaknya ada pemakaian air di rumah pelanggan. Langkah selanjutnya dilakukan pencarian pada titik kebocoran di dalam rumah, dengan memeriksa instalasi pipa di bagian kamar mandi dan beberapa tempat lainnya. Dalam Waktu kurang dari 20 menit, si petugas berhasil menemukan sebuah sambungan pipa yang mengaliri air ke bagian wastafel mengalami kebocoran. Ternyata kebocoran tersebutlah yang menyebabkan terjadinya lonjakan tagihan.
Dijelaskan januar Pribadi, Kondisi seperti itu memang pernah dialami pelanggan lainnya namun karena cepat memberi laporan ke bagian Customer Service Operator (CSO) di PDAM Tirta Khatulistiwa, maka sebelum tagihan pelanggan terlanjur membengkak, gangguan yang dialami sudah ditangani dengan cepat.Pada kasus kebocoran di rumah pelanggan diatas, ditambahkan januar, Tagihan yang sudah terlanjur besar tersebut tetap harus ditanggun si pelanggan karena kebocorannya ada pada bagian setelah meteran air. Berbeda halnya jika kebocoran itu terjadi pada pipa sebelum melewati meteran, dalam kondisi seperti itu jelas akan menjadi tanggung jawab pihak PDAM untuk segera dilakukan perbaikan.
kegiatan Flushing akan kembali dilanjutkan di tempat yang sama, namun pada Blok yang berbeda. Dalam pantauan Redaksi TEC Perpamsi DPD Kalbar, sebelum berangkat ke lapangan para peserta mendapat pembekalan teori dari dua orang Ahli kebocoran oasen Belanda, Rob Van Klaveren dan Klaas Versloot. Berbagai peralatan yang akan digunakan dalam Flushing kali ini sudah di persiapkan oleh Bagian Distribusi.
0 komentar »
Posting Komentar