Atasi Kebocoran Pusdiklat Perpamsi DPD Kal-Bar Libatkan Tenaga Ahli dari Belanda untuk latih 12 orang tenaga Training Of Trainer (TOT)

18 Mei 2011 Leave a Comment

Pontianak, (18/05). Pusdiklat Perpamsi DPD Kalimantan Barat hari ini gelar pelatihan kebocoran untuk tenaga Training of Trainer yang digelar di Ruang Training Center Pusdiklat Perpamsi DPD Kalbar, Jalan Imam Bonjol No. 430 Kota Pontianak Kalimantan Barat.

Pelatihan yang secara resmi dibuka oleh plt. Direktur Teknik PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Afandi. ST diikuti oleh 12 orang karyawan dilingkungan PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak dan dihadiri oleh 2 orang tenaga ahli kebocoran dari OASEN (sebuah badan penanganan air bersih dari Belanda) masing-masing Rob Van Klaveren dan Klaas Versloot.



Dalam kata sambutannya, Afandi, ST menyatakan bahwa masalah kebocoran sudah menjadi masalah yang sangat serius bagi Perusahaan Air Minum pada umumnya dan PDAM di Kalimantan Barat pada khususnya. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka dibutuhkan tenaga trainer yang ahli dibidang kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) sehingga dimasa mendatang mereka mampu mentransfer Ilmu yang mereka dapatkan dari 2 orang tenaga Ahli dari OASEN Belanda yang didatangkan secara khusus berikut peralatan terbaru mereka untuk mendeteksi tingkat kebocoran yang diproduksi PDAM.

Ditambahkah Afandi, Pengendalian Kehilangan Air (PKA), selama ini menjadi masalah yang cukup sulit diatasi dan berdampak langsung bagi pendapatan PDAM. Dengan Pelatihan Kebocoran ini diharapkan masalah NRW tersebut bisa diatasi secara cepat dan akurat melalui penguasaan teknologi terbaru untuk mendeteksi setiap kebocoran yang terjadi.


Ditempat yang sama, Rob Van klaveren, (tenaga ahli dari Belanda), dalam kata sambutannya memaparkan secara singkat bahwa materi yang akan disampaikan kepada peserta pelatihan TOT ini akan lebih banyak praktek lapangan dibanding teori di kelas, dan akan diprioritaskan pada kemampuan penguasaan teknologi untuk mendeteksi kebocoran.

Agar lebih dinamis dalam kegiatan diklat nanti, Rob mengharapkan agar peserta pelatihan bisa lebih banyak mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang berbagai persoalan teknis yg dihadapi di lapangan. karena menurutnya bukan tidak mungkin terjadi perbedaan mengenai masalah yang terjadi di lapangan untuk mengatasi kebocoran, antara yang biasa dihadapinya dengan yang terjadi di kota Pontianak.

kegiatan Training of Trainer Penanggulangan Kebocoran ini akan berlangsung pada tanggal 18 – 26 mei 2011 dengan materi praktek dan simulasi alat peraga untuk mendeteksi kebocoran dititik tertentu di wilayah kota Pontianak (pilot project). Kehadiran dua orang tenaga ahli kebocoran dari Belanda diharapkan dapat mentransfer berbagai pengalaman dan Kemampuan teknnologi yang sudah mereka terapkan di Negara mereka, sebaliknya bagi para peserta pelatihan, Setelah berhasil mengikuti diklat selama 6 hari, akan menerima sertificate TOT yang pada gilirannya nanti akan menjadi Instruktur untuk mendidik tenaga ahli kebocoran di PDAM seluruh Indonesia dan Kalimantan Barat pada khususnya.


0 komentar »