Tingkatkan kemampuan instruktur, Training Center Perpamasi Kalbar Libatkan PUM Netherland Senior Expert
04 Juli 2012
Leave a Comment
Jalinan kerjasama tersebut diawali dengan kedatangan seorang tenaga ahli dari PUM Mr. Co Leuven (Contry Coordinator Indonesia Java dan Kalimantan), untuk melihat seperti apa kesiapan TC mengembangkan diri menjadi sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan seperti yang dicita-citakan.
Setelah perwakilan dari PUM kembali ke Belanda, barulah diputuskan seorang tenaga ahli yang dianggap cocok untuk memberikan Training of Trainer kepada para Instruktur TC Perpamsi DPD Kalbar, dimana yang terpilih adalah Mr. Henk Nuijten. Bapak 1 anak yang akrab dipanggil Pak Henki ini, memiliki pengalaman lebih dari 30 th dan sudah tidak asing lagi bagi TC, karena beliaulah orang yang pertama kali merintis berdirinya Training Center (TC) bersama teman-teman lainnya di PDAM Kota Pontianak. PUM Netherland Senior expert sendiri, memiliki perwakilan di Kalimantan barat yang saat ini diwakili oleh Bambang Kushariadi, dan bertugas menjalankan program PUM untuk menyeleksi lembaga pemohon bantuan dari 80 bidang kegiatan. Lewat beliulah TC berhasil mendatangkan Henk Nuijten untuk menggembleng tenaga trainer yang dimiliki TC.
PUM memiliki jaringan sangat luas di seluruh Dunia dan lebih dari 3.200 orang relawannya sudah menangani lebih dari 2000 jenis proyek setiap tahun. Para ahli di PUM meng-aplikasikan pengetahuan dan pengalaman mereka yang terakumulasi dari sepanjang karir mereka untuk membimbing pelaku usaha di 70 negara di Dunia.
Mengawali kegiatannya di TC Kalbar, Pak Henki mengajak seluruh Instruktur yang ada di TC untuk berdiskusi tentang hal apa saja yang selama ini menjadi kendala bagi terselenggaranya sebuah kegiatan pelatihan. Setelah menampung segala masukan yang disampaikan oleh para Instruktur dan staff, pada hari Jum’at Tgl 22 Juni pekan lalu, Kegiatan dimulai dengan memberikan Train the Trainer kepada seluruh Instruktur.
Peserta mengaku puas dengan materi praktek dan teori yang disampaikan oleh para Instruktur, karena banyak hal baru yang selama ini tidak mereka ketahui atau bahkan sudah tahu tetapi diabaikan, seperti Kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Setelah mengikuti pelatihan, mereka akan Implementasikan di lingkungan kerja mereka masing-masing.
0 komentar »
Posting Komentar